PEran Sumber Daya Manusia dalam Bidang Perikanan

Pertumbuhan ekonomi indonesia dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya adalah komponen investasi dan tenaga kerja. Investasi yang terjadi di suatu negara terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Investasi pemerintah dapat dijalankan melalui salah satu instrumen kebijakan, yaitu pengeluaran pemerintah untuk investasi sedangkan investasi dari sektor swasta dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (asing). Investasi yang berasal dari luar negeri berupa investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dan investasi asing portofolio. Secara umum perkembangan nilai investasi, jumlah tenaga kerja dan PDB Indonesia dari tahun 1980-2010 mengalami perkembangan yang fluktuatif namun menunjukkan tren yang positif. (Nizar et al., 2013)
Kondisi ekonomi masyarakat yang rendah disebabkan kurangnya keterampilan dalam sektor perikanan, sarana dan prasarana pendukung usaha, belum dioptimalkan sumber daya alam lain di luar sektor perikanan dan pengaruh budaya. Untuk memperbaiki kondisi tersebut maka perlu dianalisis pengaruh karakteristik rumah tangga terhadap kemiskinan masyarakat pesisir (Andrianto et al., 2016). Pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertumbuhan penyediaan faktor-faktor produksi yang berupa penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal (Investasi). Model pertumbuhan Solow ini yang sering disebut sebagai model pertumbuhan neoklasik (Nizar et al., 2013)
Subsektor perikanan merupakan salah satu sumber perekonomian Indonesia mengingat prospek pasar, baik dalam negeri maupuan internasional cukup cerah. Potensi sumberdaya ikan, sumberdaya manusia serta permintaan pasar yang terus meningkat, memungkinkan untuk dapat mewujudkan industri perikanan yang kokoh, mandiri dan berkelanjutan serta memperluas penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan nelayan, meningkatkan konsumsi dalam negeri, dan meningkatkan penerimaan devisa negara yang akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional (Oktaviani dan Sardjito, 2012).

Inovasi Pemasaran Rajungan

1.      Penjualan Online
Dewasa kini, dikenal dua cara pemasaran yaitu dengan cara pemasaran online dan offline. Kedua cara tersebut secara tujuan sama namun secara teknis sangatlah berbeda. Pemasaran secara online memungkinkan penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung untuk melakukan negosiasi dan pemasaran online juga dapat memperluas cakupan wilayah penjualan. Hal tersebut karena kemajuan teknologi yang akhir-akhir ini terbilang sangat pesat dan semakin maju. Kemajuan tersebut memiliki peran positif dalam kehidupan manusia. Menurut Hidayat el al. (2007) arus perkembangan sains dan teknologi dalam segenap aspek hidup manusisa telah banyak memengaruhi kemajuan masyarakat. Dampak positif perkembangan sains dan teknologi dapat dilihat dalam perkembangan medis. Selain itu dalam kemajauan teknologi pemanfaatan media internet sebagai media promosi perikanan.
Bisnis online adalah juga sama seperti kegiatan bisnis yang kita kenal sehari-hari. Bedanya dalam bisnis online ini adalah segala kegiatan bisnis dilakukan secara online dengan menggunakan media internet. Penggunaan internet sebagai media penjualan akan mempermudah transaksi barang dan antara penjual dan pembeli tidak perlu repot-repot menawarkan maupun memilih barang yang akan di jual atau di belinya. Bisnis online yang paling banyak di jumpai saat ini adalah berupa bisnis pakaian, barang elektronik, alat-alat rumah tangga, dan lain sebagainya termasuk bisnis perikanan yang dapat di lakukan secara online mengingat kemajuan teknologi yang sangat pesat. Menurut Pribadi (2010) internet memang menawarkan kelebihan yang tidak dimiliki media lain seperti tidak terbatas ruang dan waktu artinya internet dapat beroprasi 24 jam dan dapat di akses dari belahan dunia manapun, cepat, mudah dan murah, melalui internet komunikasi dan interaksi dua arah dapat dilakukan dengan sangat cepat dan sangat mudah dengan berbagai aplikasi yang user friendly (mudah digunakan) walaupun terpisah jarak dan waktu serta dukungan teknologi yang terus berkembang juga membuat media internet semakin diminati dan meningkat jumlah penggunanya dari hari ke hari. hal ini dapat di lihat dari peningkatan jumlah pengguna facebook, twitter dan youtube yang sangat pesat.
Tidak jauh berbeda dengan persaingan bisnis secara konvensional, bisnis internet juga memiliki kelemahan dan kelabihan. Bisnis melalui internet juga mamiliki prisnsip-prinsip bisnis yang harus di patuhi. Bahkam, dalam manjalankan kita harus lebih menjaga prinsip-prinsip dalam berbisnis saat mencoba peruntungan di dunia maya, karena tanpa bertemu secara fisik sekalipun transaksi bisnis dapat di lakukan, tanpa batas ruang dan waktu. Berbagai bisnis apapun pasti memiliki ancaman yang akan dihadapi kedepannya termasuk bisnis online ini. Ancaman berbisnis online antara lain datang dari orang-orang yang hanya iseng,jasa pengiriman,dalam soal pembayaran dan lain-lain.
Berikut kelbihan dan kelemahan dalam bisnis online
1.             Dampak positif
a.              Pasar Luas, Buka 24 jam sehingga dapat di akses kapan saja
b.             Karyawan Sediki dan tidak perlu mengeluarkan uang terlalu besar
c.              Berjalan Otomatis
d.             Dapat Dilakukan Oleh Siapapun
e.              Biaya Sangat Murah, Bisa dijalankan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja
f.               Skill yang diperlukan sepenuhnya bisa dipelajari tidak masalah apapun latar belakang anda
g.              Potensi penghasilan sangat besar
h.              Membuka lapangan pekerjaan.
2.             Dampak negative
a.              Keinginan Untuk Memegang & Mencoba produk (minim untuk dapat menggunakan panca indera) oleh pembeli sehingga terkadang pembeli menjadi ragu karena ikan merupakan benda hidup
b.             Resistensi Membeli Secara Online ( biasanya bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online)
c.              Petani ikan di Indonesia saar ini kurang mengerti akan internet sehingga pasaran terbatas pada orang yang mengenal internet sata
d.             Sistem Pembayaran yang masih seidikit rumit akan membuat orang merasa malah melakukan belanja online

2.             Pengambangan produk rajungan
Untuk memasarkan produk rajungan selain dipasarkan dalama bentuk hidup, rajungan dapat pula dipasarkan dalam bentuk olahan supaya lebih menarik dan memperpanjang umur penyimpanan rajungan. Kebanyakan rajungan yang di jual di pasaran merupakan rajungan dalam bentuk segar yang umur penyimpananya relative lebih pendek. Rajungan yang di dapatkan dari petani tidak melalui tahap pengolahan hanya melalui tahap sortasi atau grading. Menurut Erni (2014), Bahan baku yang digunakan adalah rajungan segar yang diperoleh dari nelayan. Kebanyakan rajungan yang diperoleh tersebut masih dalam kondisi hidup tanpa sortasi dan pencucian. Rajungan segar tersebut diletakkan dalam keranjang-keranjang plastik. Kemudian rajungan dicuci sampai bersih, sehingga terhindar dari bahaya fisik seperti kerikil dan kotoran-kotoran lain yang menempel, serta mengurangi jumlah bakteri alami pada permukaaan tubuh rajungan. Seteleh itu, dilakukan sortasi pada rajungan yang telah bersih, tetapi apabila rajungan hanya sedikit, sortasi tidak dilakukan. Dalam penyortiran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selain size/ukuran daging rajungan dan memilih memisahan daging rajungan yang tidak layak untuk dikemas dalam kaleng. Dalam sortir ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selain size/ukuran yaitu: Penampilan warna, kesegaran daging, konfirmasi atau kesegaran daging tidak pecah, daging padat dan kenyal, perlemakan dan kotoran tidak banyak.
Inovasi pemasaran rajungan melalui inovasi produk dapat di lakukan dengan cara pengalengan, rajungan beku, serta pengupasan daging rajungan. Dengan adanya pengolahan tersebut di harapkan akan terdapat nilai tambah dan menarik konsumen supaya membeli produk olahan rajungan. Produk olahan rajungan dapat bertahan lebih lama sehingga pemasaran dapat lebih luas dan distribusi akan semakin merata. Menurut Erni (2014), dalam proses pengolahan nilai tambah dapat didefinisikan sebagai selisih antara nilai produk dengan nilai bahan baku dan input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja. Sedangkan marjin adalah selisih antara nilai produk dengan harga bahan bakunya saja. Dalam marjin ini tercakup komponen faktor produksi yang digunakan dan balas jasa pengusaha pengolahan
a.              Pengalengan daging rajungan
Pengalengan daging rajungan ini menggunakan teknologi pengolahan secara pasteurisasi, yaitu suatu proses pengolahan yang mengoptimalkan proses termal sehingga dapat membunuh sebagian besar mikroba yang bersifat patogen tapi tidak semua mikroba dan biasanya menggunakan suhu di bawah 1000C. Tahapan proses pengalengan rajungan biasanya meliputi penerimaan, sortasi, pengecekan akhir bahan baku, pencampuran, pengisian daging, penimbangan, penutupan kaleng, pengkodean, pasteurisasi, pendinginan, pengemasan atau pengepakan, penyimpanan dingin, dan pengangkutan. Menurut Erni (2014), pengalengan merupakan cara pengawetan bahan pangan dalam wadah yang tertutup rapat dan diseterilkan dengan panas. Cara pengawetan ini merupakan cara yang paling umum dilakukan karena bebas dari kebusukan serta untuk mempertahankan nilai gizi, citra rasa, dan daya tarik. Secara umum proses pengalengan meliputi adalah Persiapan bahan mentah, Pengisian, Pengisian dengan mengunakan tangan lebih menguntungkan karena lebih cepat. Daging yang akan diisikan ditimbang dengan berat tertentu. Pasteurisasi adalah proses pemanasan pada suhu dan waktu tertentu dimana semua bakteri yang berbahaya bagi manusia terbunuh. Pendinginan, setelah pasteurisasi kaleng harus didinginkan untuk mencegah over cooking atau over processing yaitu daging rajungan mengalami pemasakan terlalu lanjut yang berakibat pada rasa,warna, dan tekstur daging. Pelebelan, memberikan indikasi tentang nama/jenis bahan yang di kaleng, bumbu yang dipakai, berat, bersih, nama produsen, tanggal kadaluwarsa.
b.      Rajungan Beku
Rajungan dalam bentuk beku merupakan salah satu olahan rajungan yang banyak dilakukan untuk kegiatan eksport. Pembekuan daging rajungan ini membuat daging rajungan memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat merubah tekstur daging rajungan. Dengan adanya proses pengolahan ini, nilai jual rajungan dapat bertambah dan dipasarkan secara lebih luas. Menurut Erni (2014) Rajungan yang telah dimasak setelah pemidahan dari tempat perebusan harus didinginkan pada temperatur ruang selama 1-2 jam. Jika rajungan tidak di kupas dalam waktu 12 jam maka rajungan yang telah dimasak harus didinginkan pada suhu 0-5 ºC.
3.      Pengupasan daging rajungan
Produk perikanan yang sangat popular dan harganya lumayan tinggi adalah produk perikanan fillet. Hal tersebut berlaku pula pada daging rajungan. Produk rajungan yang di jual dalam bentuk daging tanpa cangkang memiliki harga jual yang lebih tinggi di bangingkan dengan rajungan utuh. Pada proses pengupasan sudah dilakukan pemisahan berdasarkan klasifikasi jumbo, backfin special, claw meat, claw figer. Daging rajungan dari hasil pengupasan sebaiknya sesegera mungkin dalam waktu satu jam setelah pengupasan dikalengkan kemudian disimpan dalam cool storage dengan suhu 0-3 ºC. Daging rajungan dapat digolongkan menjadi lima jenis daging, yaitu :
a)      Claw meat (daging merah) yang merupakan daging dari bagian kaki sampai capit dari rajungan.
b)    Claw Finger (daging merah) yang merupakan bagian dari capit rajungan bersama dengan bagian shell yang dapat digerakkan.
c)  Special (daging putih) yang merupakan daging yang berada di sekitar badan yang berupa serpihan-serpihan
d)      Backfin (daging putih) yang merupakan jumbo kecil dan pecahan dari daging jumbo.
e)    Jumbo lump atau kolosal (daging putih) yang merupakan jaringan terbesar yang berhubungan dengan kaki renang.

Daftar Pustaka
Erni, Deni. 2014. Analisis Pemasaran Dan Nilai Tambah Produk Rajungan (Portunus pelagicus) Di Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon. [SKRIPSI] Universitas Padjadjaran
Hidayat, Khairul, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosiologi. Erlangga : Jakarta
Pribadi, Wikan. 2010. Peluang Usaha Online. Kawah Media : Jakarta

Pengertian dan Pentingnya Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan untuk menawarkan barang/jasa dari suatu individu/kelompok kepada individu/kelompok yang lain. Pemasaran bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan barang maupun jasa konsumen. Pemasaran meliputi suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan produksi maupun kegiatan budidaya perikanan. Menurut Erni (2014), Pemasaran adalah serangkaian proses kegiatan atau aktivitas yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari titik produsen ke titik konsumen atau dapat di sebut pula sebagai proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, dengan cara menciptakan, menawarkan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Pertukaran adalah konsep yang yang melandasi pemasaran. Tujuan akhir dari pemasaran dalah menempatkan barang-barang ke tangan konsumen akhir. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan tataniaga yang dibangun berdasarkan arus barang yang meliputi proses pengumpulan (konsentrasi), proses pengimbangan (equalisasi) dan proses penyebaran (dispersi).
Pemasaran menjadi satu hal yang wajib dikuasai dan di perhatikan karena pemasaran sangatlah berperen penting dalam aliran dana sehingga dalam melakukan pemasaran perlu perencanaan dan pengaplikasian rencana dengan baik. Menurut Timothy (2010) sebuah perencanaan yang baik adalah ciri sukses dari suatu bisnis. Tiap orang memiliki ide bisnis yang berbeda tetapi yang je;as juga punya visi dan misai yang akan berhasil. Penelitian menunjukan bahwa orang yang memiliki sebuah ide ataupun mindset akan dapat mencapai keberhasilan dalam bisnisnya. Visi yang kuat yang tadinya hanya sebuah mimpi akan dapat terwujud secata perlahan dengan misi jelas dan sebuah tujuan. Internet adalah sebuah tempat untuk memulai, mencari banyak ide bisnis. Dengan melakukan riset, dari sebuah ide bisnis kita akan menemukan kata kunci yang terkait dengan bisnis yang anda inginkan.
Perikanan merupakan salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan yang perkembanganya masih kurang di minati di Indonesia. Padahal, perikanan menjadi salah satu sektor yang dapat di jadikan bisnis usaha sendiri dan mengantarkan Negara Indonesia menjadi Negara yang maju. Menurut Arief (2013) potensi perikanan budidaya masih sangat besar dan pemanfaatannya belum mencapai 50 %. Potensi perikanan budidaya yang sangat besar tersebut merupakan peluang untuk menghasilkan komoditas berkualitas dan bersaing di pasar Internasional. Beberapa komoditas yang dapat di andalkan sebagai produk unggulan antara lain nila, lele, mas, gurame, lobster, lobster air tawar, udang galah, udang windu, bandeng, rumput laut, kepiting bakau, kakap, mutiara, kerang dan lobster. Komoditas-komoditas unggulan tersebut di harapkan dapat meningkatkan produksi perikanan nasional, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan nelayan dan pembudidaya yang dapat memberikan konstribusi pada pertumbuhan ekonomi. Potensi perikanan khususnya budidaya belum di manfaatkan secara optimal baik air tawar, air payau maupun budidaya laut.

Daftar Pustaka
Arief, Y. Anti. 2013. Potensi Perikanan Budidaya dalam sinjaikab.go.id di akses pada tanggal 5 mei 2015
Erni, Deni. 2014. Analisis Pemasaran Dan Nilai Tambah Produk Rajungan (Portunus pelagicus) Di Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon. [SKRIPSI] Universitas Padjadjaran
Timothy, Jamaes. 2010. Membangun Bisnis Online. PT Elex Media Komputindo : Jakarta

Daya Dukung Perairan

Menurut Siagian (2010), daya dukung merupakan suatu sistem yang dapat mendukung beban yang dinyatakan sebagai pound ikan per kaki kubik air (lb/ft3). Selanjutnya dikemukakan bahwa daya dukung dibatasi oleh laju konsumsi oksigen dan akumulasi metabolit dan laju konsumsi oksigen tersebut sebanding dengan jumlah pakan yang dimakan per hari. Daya dukung perairan adalah tingkat produksi ikan maksimum yang dapat dihasilkan di perairan tersebut secara berkelanjutan. Pendapat lain menyatakan bahwa daya dukung suatu tapak (site) perairan untuk suatu kegiatan budidaya ikan dalam KJA adalah maksimum produksi ikan yang dapat didukung oleh suatu tapak perairan pada tingkat perubahan konsentrasi total P yang masih dapat diterima perairan yang bersangkutan. Daya dukung perairan selalu berfluktuasi menurut musim dan dapat menurun karena adanya cemaran, misalnya tingginya sisa pakan dan kotoran ikan yang masuk ke perairan.
Analisa daya dukung lingkungan perairan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan tambak dalam mendukung kegiatan budidaya agar sesuai dengan hasil yang diharapkan bagi para petani tambak. Penentuan daya dukung lingkungan yang digunakan adalah metode Pembobotan. Terdapat 3 metode dalam penentuan daya dukung lingkungan yaitu metode pembobotan (weighting), penilaian (scoring) serta metode nutrient loading (Suparjo, 2008).
Beberapa referensi melaporkan, bahwa kegiatan budidaya ikan di danau dan waduk yang berlandaskan daya dukung perairan adalah melalui pendekatan beban bahan organik yang masuk ke dalam perairan yaitu unsur hara fosfor (P) yang berasal dari sisa pakan yang tidak termanfaatkan dan sisa metabolisme ikan. Selanjutnya dilaporkan bahwa berdasarkan pendekatan beban maksimum kandungan fosfor dan sisa metabolit yang dapat ditoleransi perairan sehingga tidak mengubah tingkat eutrofikasi perairan waduk adalah 0,367 kg P2O5 (fosfat) /ha/hari dimana 1 kg fosfat mengandung 0,437 kg fosfor (Siagian, 2010)
Menurut Suparjo (2008), nilai daya dukung merupakan faktor penting dalam menjamin siklus produksi budidaya dalam jangka waktu yang lama. Daya dukung lingkungan ini relatif mengalami penurunan dibandingkan tahun 1990-an. Penurunan ini disebabkan pengoperasian lahan tambak dan kolam yang dilakukan terus-menerus tanpa istirahat, memacu produksi dengan padat penebaran dan pemberian pakan yang berlebihan serta penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan
Daftar Pustaka
Siagian, Madju. 2010. Daya Dukung Waduk Plta Koto Panjang Kampar Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan 15(1) : 25-38
Suparjo, Mustofa Niti. 2008. Daya Dukung Lingkungan Perairan Tambak Desa Mororejo Kabupaten Kendal. Jurnal Saintek Perikanan 4(1) : 50 - 55

Pengertian Massa dan Alat Ukur Massa

Massa merupakan suatu sifat fisika yang menyatakan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu benda. Dalam kegunaan sehari-hari, massa seringkali disinonimkan dengan berat atau di anggap sama. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, massa dan berat adalah dua hal yang berbeda karena berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi. Sebagai contoh, seseorang mengangkat sebuah benda yang sama di dua tempat yang berbeda yaitu di bumi dan di bulan. Saat mengangkat benda tersebut di bumi akan terasa lebih beraat sedangkanketika mengangkat benda tersebut di bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya tetaplah sama.
Massa tiap benda selalu sama dimana pun benda tersebut berada. Satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg). Alat untuk mengukur massa disebut neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain, neraca ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. Setiap neraca memiliki spesifikasi penggunaan yang berbeda-beda. Pada neraca tiga lengan, lengan paling depan memuat angka satuan sepersepuluhan, lengan tengah memuat angka puluhan, dan lengan paling belakang memuat angka ratusan.

Berikut cara menimbang dengan menggunakan neraca tiga lengan adalah sebagai berikut.
a.       Posisikan skala neraca pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala diarahkan pada angka nol
b.      Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang
c.       Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia pada neraca
d.      Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang
e.       Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan, puluhan, satuan, dan sepersepuluhan.

12 Tips Menggunakan Printer Supaya Awet dan Hemat

Printer menjadi sebuah kebutuhan pokok di kantor maupun bagi anda yang sedang menyandang status menjadi seorang pelajar/mahasiswa. Namun, ada beberapa hal yang harus anda ketahui tentang printer anda dan bagaimana anda harus mmenjaga printer anda supaya lebih awet. Banyak orang bilang membeli kartrid akan lebih mahal dibandingkan biaya membeli printer. Kenyataannya memang kita harus mengeluarkan banyak uang untuk kotak kecil ini  dan sedihnya, ia cenderung mengering lebih cepat dari yang kita duga.
Namun sebenarnya ada beberapa cara agar printer anda tetap awet meskipun banyak digunakan. Dengan mengikuti beberapa tips cara penggunaan printer yang benar berikut ini, semoga Anda akan dapat menghemat banyak tinta dan uang karena menggunakan printer dengan cara bijak. Apa aja tipsnya, ini dia 12 tips pintar untuk menjaga printer anda tetap awet.
1.      Hati-hati dengan printer berharga murah, awas barang palsu
Mungkin anda akan tergiur dengan iming-iming printer berharga murah dan sebagian dari anda merasa bangga telah membeli printer dengan harga yang lebih murah. Namun, tahukah anda bahwa kini dipasaran banyak dijual murah hanya untuk mengambil untung dari penjualan tinta kartrid dibanding dari penjualan unit printer itu sendiri. Saat membeli sebuah printer, Anda harus selalu mengecek berapa harga tinta kartrid dan berapa lama atau "life-span" kartrid tersebut dapat digunakan. Bila Anda punya anggaran yang longgar, ada baiknya memilih printer yang lebih mahal namun awet. Dengan cara ini justru akan menghemat pengeluaran anda untuk biaya perawatan printer dan dapat dialihkan ke hal lain.
2.      Gunakan printer secara berkala
Sama halnya seperti mesin mobil atau motor yang harus di hidupkan secara berkala, printerpun harus digunakan secara berkala. Hal ini bertujuan supaya tinta dalam katrid tidak mongering yang nantinya bakala tidak bisa digunakan. Selain itu, printer juga akan memberi tahu meski masih ada sedikit tinta yang tersisa. Artinya Anda masih bisa terus mencetak meskipun peringatan tinta telah menyala sampai tinta benar-benar habis.
3.      Jangan mencetak test paper otomatis
Banyak printer melakukan test printing setiap Anda menghidupkan printer dengan alasan tak jelas sehingga itu akan menambah pengeluaran anda. Lihat buku panduan untuk menonaktifkan fungsi ini. Cetaklah "test printing" saat Anda memang membutuhkannya (biasanya ketika sedang maintanance printer).
4.       Tunggu beberapa saat sebelum mematikan printer
Setelah selesai mencetak, kartrid akan kembali ke posisi terlindungi dan kembali ke tempatnya semula. Namun jangan terbutu-buru untuk mematikan printer anda. Jika Anda memaksa mematikan printer sebelum proses pengembalian katrid ke tempat amannya selesai, tinta printer akan beresiko mengering dan bahkan mungkin akan bocor.
5.       Menghemat kertas
Kertas cetak bisa sama mahal dengan biaya membeli tinta dan Anda bisa menghemat banyak uang dengan mencetak di kedua sisi kertas. Kebanyakan printer modern memiliki pilihan otomatis untuk melakukannya, yang harus Anda lakukan hanya dengan mengaktifkan fungsi tersebut. Lihatlah manual printer untuk mengetahui caranya.
6.      Memperkecil ukuran cetakan saat mencetak berkas presentasi
Jika Anda mencetak file presentasi, anda bisa mencetak 4 sampai 6 slide dalam satu halaman dan tetap bisa dibaca dengan mudah. Ini akan menghemat tinta dan kertas. Untuk melakukannya, Anda tinggal masuk ke print menu pada PowerPoint dan rubah setelan sesuai keinginan.
7.       Gunakan huruf (font) yang sesuai
Beberapa tahun yang lalu, sekelompok pelajar Amerika mengejutkan dunia dengan membuktikan bahwa jika pemerintah AS mengganti jenis huruf yang lebih kecil pada semua laporan yang dicetak akan menghemat anggaran hingga 400 juta dolar setahun. Jadi jika Anda ingin menghemat uang, gunakan jenis huruf yang sederhana dan tipis sehingga menghemat pengeluaran tinta dan kerja katrid
8.       Gunakan setelan kualitas rendah
Gunakan setelan kualitas rendah kecuali Anda ingin mencetak foto atau item kecil, tak mesti menggunakan setelan kualitas tinggi untuk mencetak dokumen biasa. Anda bisa mengubah setelan kualitas cetak pada "print properties". Jika tidak sedang butuh cetak warna, akan lebih hemat mencetak dalam mode hitam putih.
9.      Gunakan kartrid bekas
Banyak toko yang menawarkan tinta non original dalam kemasan kartrid daur ulang, beberapa diantaranya bahkan menawarkan pengisian ulang tinta pada kartrid bekas Anda. Perusahan printer mengklaim cara ini bisa merusak printer, tapi tak ada bukti nyata yang mendukung klaim tersebut.
10.  Coba gunakan tinta isi ulang di rumah
Beberapa jenis tinta kartrid bisa diisi ulang dengan alat sederhana dan berbiaya murah. Kekurangan metode ini kemungkinan akan membuat kotor meja kerja Anda dan harus sering diulang setiap kehabisan tinta. Tapi bila kekurangan ini tidak mengganggu Anda, Anda bisa menghemat banyak uang dibanding harus membeli tinta asli. Beberapa jenis printer kini ada yang menyedikan tempat penampungan tinta yang terpisah dari kartrid, sehingga mengisi ulang tinta akan jauh lebih mudah.
11.  Cetak sesuatu minimal seminggu sekali
Jika Anda sedang tidak menggunakan printer untuk waktu yang lama, tinta dibawah kartrid bisa mengering dan seluruh kartrid menjadi rusak. Untuk mencegahnya, cukup cetak selembar kertas setiap minggu. Untuk menghemat, ada yang menggunakan kertas yang sama setiap kali melakukan ini, dimana hasil cetak akan menimpa cetakan lamanya.
12.   Cetaklah hanya hasil akhir dokumen Anda
Tak ada pemborosan yang paling parah selain mencetak sesuatu hanya untuk mengetahui kesalahan dan kemudian mencetak ulang. Sangat penting untuk mengecek ulang ejaan dan layout sebelum Anda mencetak dokumen untuk memastikan tak ada kesalahan yang dibuat.

Tes Pewarnaan Gram : Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Bakteri dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu gram positif dan gram negatife. Perbedaan antara gram positif dan negatife yaitu gram positif akan menghasilkan warna ungu atau kebiruaan saat dilaksanakan tes pewarnaan gram sedangkan gram negatife akan menghasilkan warna merah. Menurut Sardiani et al. (2015), bahwa Jika dilihat di bawah mikroskop, bakteri gram positif akan berwarna ungu, karena dapat menahan kompleks pewarna primer yaitu gram A (kristal violet) sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah ketika diamati menggunakan mikroskop, karena tidak dapat mempertahankan kompleks warna kristal violet dengan pembilasan gram C (alkohol aseton), lalu terwarnai oleh pewarna tandingan berupa gram D (safranin) yang akan terserap pada dinding selnya.
Hasil yang di dapatkan pada tes pewarnaan gram apabila menunjukan warna biru ataupun ungu menunjukan bahwa bakteri termasuk golongan gram positif sedangkan apabila hasil menunjukan warna merah berarti bakteri termasuk golongan gram negatif. Warna yang terbentuk pada slide glass yaitu warna biru keunguan. Warna keunguan didapatkan tersebut didapatkan karena bakteri gram positif mampu mempertahankan pewarnaan kompleks Kristal violet. Menurut Dewi (2013), Warna ungu disebabkan karena bakteri mempertahankan warna pertama, yaitu gentian violet. Perbedaan sifat Gram dipengaruhi oleh kandungan pada dinding sel, yaitu bakteri gram positif kandungan peptidoglikan lebih tebal jika dibanding dengan gram negatif. Sardiani (2015), perbedaan reaksi kedua golongan bakteri tersebut terhadap pewarnaan gram disebabkan bakteri gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan dan asam teikoat yang akan menyebabkan pori-porinya menutup dan mencegah keluarnya kompleks pewarna primer pada saat pembilasan gram C (alkohol asetoin). Sedangkan dinding sel bakteri gram negatif mengandung sedikit peptidoglikan dan banyak lipid yang akan larut dalam gram C (alkohol aseton) pada saat pembilasan.
Pewarnaan Gram bertujuan untuk mengamati morfologi sel bakteri dan mengetahui kemurnian sel bakteri. Pengecatan Gram merupakan salah satu pewarnaan yang paling sering digunakan, yang dikembangkan oleh Christian Gram. Preparat apus bakteri dibuat dengan cara, mencampurkan satu usa biak bakteri dari PAD dengan NaCl fisiologis yang telah diteteskan pada gelas obyek, kemudian dibuat apus setipis mungkin, dikeringkan, dan difiksasi di atas lampu spiritus. Preparat apus ditetesi pewarna pertama dengan karbol gentian violet selama 2 menit, warna dibuang, ditetesi lugol selama 1 menit, kemudian preparat apus dilunturkan dengan alkohol 95% selama 1 menit. Selanjutnya alkohol dibuang, preparat dicuci dengan akuades dan diberi pewarna kedua dengan larutan fuschine selama 2 menit. Warna kemudian dibuang dan dibersihkan dengan akuades, dikeringkan dan diamati morfologi sel, serta warnanya di bawah mikroskop. Bakteri dikelompokkan sebagai Gram positifapabila selnya terwarnai keunguan, dan Gram negatif apabila selnya terwarnai merah (Helmiyati dan Nurrahman, 2010).
Hal tersebut diakibatkan karena adanya perbedaan struktur dinding sel yang mengalami proses denaturasi. Pada dasarnya dinding sel yang paling mudah terjadi denaturasi adalah dinding sel yang tersusun oleh polisakarida di bandingkan dengan dinding sel yang tersusun oleh fosfolipid. Bakteri gram positif dinding selnya mengandung peptidoglikan dan juga asam teikoat dan asam teikuronat. Oleh sebab itu dinding sel bakteri gram positif sebagian adalah polisakarida. Sedangkan pada dinding sel bakteri gram negative terdapat peptidoglikan yang sedikit sekali dan berada diantara selaput luar dan selaput dalam dinding sel. Dinding sel bakteri gram negative sebelah luar merupakan komponen yang terdiri dari fosfolipid dan beberapa protein yang sering disebut sebagai auto layer. Jadi, setelah di simpulkan bakteri gram positif mengalami proses denaturasi sel terlebih dahulu di bandingkan dengan bakteri gran negatife (Dewi, 2013).
Menurut Purwohadisantoso et al. (2009), pewarnaan dilakukan dengan membuat bekasan isolat di gelas obyek,, kemudian diwarnai dengan larutan Kristal violet dan yodium secara bergantian selama beberapa menit dan dicuci dengan aqauades, selanjutnya dicuci dengan alkohol dan ditetesi dengan larutan cat penutup safranin. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop, bakteri Gram positif akan nampak berwarna ungu, sedangkan Gram negatif berwarna merah.

Daftar Pustaka
Dewi, Amalia Krishna. 2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis Di Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Sains Veteriner, 31(2) : 138 - 150
Helmiyati, Ayu Fitria dan dan Nurrahman. 2010. Pengaruh Konsentrasi Tawas Terhadap Pertumbuhan Bakteri Gram Positif dan Negatif. Jurnal Pangan dan Gizi, 1(1) : 1 - 6
Purwohadisantoso, Kristian, E. Zubaidah, dan E. Saparianti. Isolasi Bakteri Asam Laktat Dari Sayur Kubis Yang Memiliki Kemampuan Penghambatan Bakteri Patogen (Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes, Escherichia coli, dan Salmonella thypimurium). Jurnal Teknologi Pertanian, 10(1) : 19 – 27

Sardiani, Nenis., M. Litaay, R. G. Budji, D. Priosambodo, Syahribulan, dan Z. Dwyana. 2015. Potensi Tunikata Rhopalaea sp Sebagai Sumber Inokulum Bakteri Endosimbion Penghasil Antibakteri; 1. Karakterisasi Isolat. Jurnal Alam dan Lingkungan, 6(11)
 

Popular Posts

Blog Archive

About