1.
Penjualan Online
Dewasa
kini, dikenal dua cara pemasaran yaitu dengan cara pemasaran online dan
offline. Kedua cara tersebut secara tujuan sama namun secara teknis sangatlah
berbeda. Pemasaran secara online memungkinkan penjual dan pembeli tidak bertemu
secara langsung untuk melakukan negosiasi dan pemasaran online juga dapat
memperluas cakupan wilayah penjualan. Hal tersebut karena kemajuan teknologi yang
akhir-akhir ini terbilang sangat pesat dan semakin maju. Kemajuan tersebut
memiliki peran positif dalam kehidupan manusia. Menurut Hidayat el al. (2007) arus perkembangan sains
dan teknologi dalam segenap aspek hidup manusisa telah banyak memengaruhi
kemajuan masyarakat. Dampak positif perkembangan sains dan teknologi dapat
dilihat dalam perkembangan medis. Selain itu dalam kemajauan teknologi
pemanfaatan media internet sebagai media promosi perikanan.
Bisnis online adalah juga sama seperti kegiatan
bisnis yang kita kenal sehari-hari. Bedanya dalam bisnis online ini adalah
segala kegiatan bisnis dilakukan secara online dengan menggunakan media
internet. Penggunaan internet sebagai media penjualan akan mempermudah
transaksi barang dan antara penjual dan pembeli tidak perlu repot-repot
menawarkan maupun memilih barang yang akan di jual atau di belinya. Bisnis
online yang paling banyak di jumpai saat ini adalah berupa bisnis pakaian,
barang elektronik, alat-alat rumah tangga, dan lain sebagainya termasuk bisnis
perikanan yang dapat di lakukan secara online mengingat kemajuan teknologi yang
sangat pesat. Menurut Pribadi (2010) internet memang menawarkan kelebihan yang
tidak dimiliki media lain seperti tidak terbatas ruang dan waktu artinya
internet dapat beroprasi 24 jam dan dapat di akses dari belahan dunia manapun,
cepat, mudah dan murah, melalui internet komunikasi dan interaksi dua arah
dapat dilakukan dengan sangat cepat dan sangat mudah dengan berbagai aplikasi
yang user friendly (mudah digunakan) walaupun terpisah jarak dan waktu serta
dukungan teknologi yang terus berkembang juga membuat media internet semakin
diminati dan meningkat jumlah penggunanya dari hari ke hari. hal ini dapat di
lihat dari peningkatan jumlah pengguna facebook, twitter dan youtube yang
sangat pesat.
Tidak jauh berbeda dengan persaingan bisnis secara
konvensional, bisnis internet juga memiliki kelemahan dan kelabihan. Bisnis
melalui internet juga mamiliki prisnsip-prinsip bisnis yang harus di patuhi.
Bahkam, dalam manjalankan kita harus lebih menjaga prinsip-prinsip dalam
berbisnis saat mencoba peruntungan di dunia maya, karena tanpa bertemu secara
fisik sekalipun transaksi bisnis dapat di lakukan, tanpa batas ruang dan waktu.
Berbagai bisnis apapun pasti memiliki ancaman yang akan dihadapi kedepannya
termasuk bisnis online ini. Ancaman berbisnis online antara lain datang dari
orang-orang yang hanya iseng,jasa pengiriman,dalam soal pembayaran dan lain-lain.
Berikut kelbihan dan kelemahan dalam bisnis online
1.
Dampak positif
a.
Pasar Luas, Buka 24 jam sehingga dapat
di akses kapan saja
b.
Karyawan Sediki dan tidak perlu
mengeluarkan uang terlalu besar
c.
Berjalan Otomatis
d.
Dapat Dilakukan Oleh Siapapun
e.
Biaya Sangat Murah, Bisa dijalankan
dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja
f.
Skill yang diperlukan sepenuhnya bisa
dipelajari tidak masalah apapun latar belakang anda
g.
Potensi penghasilan sangat besar
h.
Membuka lapangan pekerjaan.
2.
Dampak negative
a.
Keinginan Untuk Memegang & Mencoba
produk (minim untuk dapat menggunakan panca indera) oleh pembeli sehingga
terkadang pembeli menjadi ragu karena ikan merupakan benda hidup
b.
Resistensi Membeli Secara Online (
biasanya bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online)
c.
Petani ikan di Indonesia saar ini kurang
mengerti akan internet sehingga pasaran terbatas pada orang yang mengenal
internet sata
d.
Sistem Pembayaran yang masih seidikit
rumit akan membuat orang merasa malah melakukan belanja online
2.
Pengambangan produk rajungan
Untuk memasarkan produk rajungan selain dipasarkan dalama
bentuk hidup, rajungan dapat pula dipasarkan dalam bentuk olahan supaya lebih
menarik dan memperpanjang umur penyimpanan rajungan. Kebanyakan rajungan yang
di jual di pasaran merupakan rajungan dalam bentuk segar yang umur
penyimpananya relative lebih pendek. Rajungan yang di dapatkan dari petani tidak
melalui tahap pengolahan hanya melalui tahap sortasi atau grading. Menurut Erni
(2014), Bahan baku yang digunakan adalah rajungan segar yang diperoleh dari
nelayan. Kebanyakan rajungan yang diperoleh tersebut masih dalam kondisi hidup
tanpa sortasi dan pencucian. Rajungan segar tersebut diletakkan dalam
keranjang-keranjang plastik. Kemudian rajungan dicuci sampai bersih, sehingga
terhindar dari bahaya fisik seperti kerikil dan kotoran-kotoran lain yang
menempel, serta mengurangi jumlah bakteri alami pada permukaaan tubuh rajungan.
Seteleh itu, dilakukan sortasi pada rajungan yang telah bersih, tetapi apabila
rajungan hanya sedikit, sortasi tidak dilakukan. Dalam penyortiran ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan selain size/ukuran daging rajungan dan memilih
memisahan daging rajungan yang tidak layak untuk dikemas dalam kaleng. Dalam
sortir ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selain size/ukuran yaitu:
Penampilan warna, kesegaran daging, konfirmasi atau kesegaran daging tidak
pecah, daging padat dan kenyal, perlemakan dan kotoran tidak banyak.
Inovasi pemasaran rajungan melalui inovasi produk
dapat di lakukan dengan cara pengalengan, rajungan beku, serta pengupasan
daging rajungan. Dengan adanya pengolahan tersebut di harapkan akan terdapat
nilai tambah dan menarik konsumen supaya membeli produk olahan rajungan. Produk
olahan rajungan dapat bertahan lebih lama sehingga pemasaran dapat lebih luas
dan distribusi akan semakin merata. Menurut Erni (2014), dalam proses
pengolahan nilai tambah dapat didefinisikan sebagai selisih antara nilai produk
dengan nilai bahan baku dan input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja.
Sedangkan marjin adalah selisih antara nilai produk dengan harga bahan bakunya
saja. Dalam marjin ini tercakup komponen faktor produksi yang digunakan dan
balas jasa pengusaha pengolahan
a.
Pengalengan daging rajungan
Pengalengan daging rajungan ini menggunakan
teknologi pengolahan secara pasteurisasi, yaitu suatu proses pengolahan yang
mengoptimalkan proses termal sehingga dapat membunuh sebagian besar mikroba
yang bersifat patogen tapi tidak semua mikroba dan biasanya menggunakan suhu di
bawah 1000C. Tahapan proses pengalengan rajungan biasanya meliputi penerimaan,
sortasi, pengecekan akhir bahan baku, pencampuran, pengisian daging,
penimbangan, penutupan kaleng, pengkodean, pasteurisasi, pendinginan,
pengemasan atau pengepakan, penyimpanan dingin, dan pengangkutan. Menurut Erni
(2014), pengalengan merupakan cara pengawetan bahan pangan dalam wadah yang
tertutup rapat dan diseterilkan dengan panas. Cara pengawetan ini merupakan
cara yang paling umum dilakukan karena bebas dari kebusukan serta untuk
mempertahankan nilai gizi, citra rasa, dan daya tarik. Secara umum proses
pengalengan meliputi adalah Persiapan bahan mentah, Pengisian, Pengisian dengan
mengunakan tangan lebih menguntungkan karena lebih cepat. Daging yang akan
diisikan ditimbang dengan berat tertentu. Pasteurisasi adalah proses pemanasan
pada suhu dan waktu tertentu dimana semua bakteri yang berbahaya bagi manusia
terbunuh. Pendinginan, setelah pasteurisasi kaleng harus didinginkan untuk
mencegah over cooking atau over processing yaitu daging rajungan mengalami
pemasakan terlalu lanjut yang berakibat pada rasa,warna, dan tekstur daging.
Pelebelan, memberikan indikasi tentang nama/jenis bahan yang di kaleng, bumbu
yang dipakai, berat, bersih, nama produsen, tanggal kadaluwarsa.
b.
Rajungan Beku
Rajungan dalam bentuk beku merupakan salah satu
olahan rajungan yang banyak dilakukan untuk kegiatan eksport. Pembekuan daging
rajungan ini membuat daging rajungan memiliki umur simpan yang lebih panjang
dan dapat merubah tekstur daging rajungan. Dengan adanya proses pengolahan ini,
nilai jual rajungan dapat bertambah dan dipasarkan secara lebih luas. Menurut
Erni (2014) Rajungan yang telah dimasak setelah pemidahan dari tempat perebusan
harus didinginkan pada temperatur ruang selama 1-2 jam. Jika rajungan tidak di
kupas dalam waktu 12 jam maka rajungan yang telah dimasak harus didinginkan
pada suhu 0-5 ºC.
3.
Pengupasan daging rajungan
Produk perikanan yang sangat popular dan harganya
lumayan tinggi adalah produk perikanan fillet. Hal tersebut berlaku pula pada
daging rajungan. Produk rajungan yang di jual dalam bentuk daging tanpa
cangkang memiliki harga jual yang lebih tinggi di bangingkan dengan rajungan
utuh. Pada proses pengupasan sudah dilakukan pemisahan berdasarkan klasifikasi
jumbo, backfin special, claw meat, claw figer. Daging rajungan dari hasil
pengupasan sebaiknya sesegera mungkin dalam waktu satu jam setelah pengupasan
dikalengkan kemudian disimpan dalam cool storage dengan suhu 0-3 ºC. Daging
rajungan dapat digolongkan menjadi lima jenis daging, yaitu :
a) Claw
meat (daging merah) yang merupakan daging dari bagian kaki sampai capit dari
rajungan.
b) Claw
Finger (daging merah) yang merupakan bagian dari capit rajungan bersama dengan
bagian shell yang dapat digerakkan.
c) Special
(daging putih) yang merupakan daging yang berada di sekitar badan yang berupa
serpihan-serpihan
d) Backfin
(daging putih) yang merupakan jumbo kecil dan pecahan dari daging jumbo.
e) Jumbo lump atau kolosal (daging putih)
yang merupakan jaringan terbesar yang berhubungan dengan kaki renang.
Daftar Pustaka
Erni, Deni. 2014. Analisis Pemasaran
Dan Nilai Tambah Produk Rajungan (Portunus pelagicus) Di Desa Gebang Mekar
Kabupaten Cirebon. [SKRIPSI] Universitas Padjadjaran
Hidayat, Khairul, dkk. 2007. Ilmu
Pengetahuan Sosiologi. Erlangga : Jakarta
Pribadi, Wikan. 2010. Peluang Usaha
Online. Kawah Media : Jakarta
No comments:
Post a Comment