Kebutuhan gizi pada pakan ikan merupakan
suatu hal yang mutlak untuk dipenuhi. Seperti halnya kebutuhan protein pada
pakan yang digunakan oleh ikan untuk pertumbuhan, kebutuhan mineral ikan harus
terpenuhi karena akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan ikan yang
dibudidayakan. Kebutuhann ikan akan mineral setiap ikan memiliki perbedaan
setiap jenisnya. Secara umum mineral dibutuhkan dalah jumlah yang sedikit namun
apabila suatu kultivan kekurangan mineral dapat berakibat pada terganggunya
sistem metabolisme dan proses lainya di dalam tubuh ikan dan bahkan dapat
mengakibatkan kematian pada ikan.
Menurut Arifin (2008), kebutuhan mineral ikan berbeda-beda baik dari
jenis ikan yang membutuhkan maupun dari jenis mineralnya. Secara garis besar,
mineral esensial dapat dikelompokkan menurut fungsi metaboliknya atau fungsinya
dalam proses metabolisme zat makanan. Dalam tubuh, mineral ada yang bergabung
dengan zat organik, ada pula yang berbentuk ion-ion bebas. Tiap unsur esensial
mempunyai fungsi yang berbeda-beda, bergantung pada bentuk atau senyawa kimia
serta tempatnya dalam cairan dan jaringan tubuh.
Sumber mineral untuk memenuhi kebutuhan
ikan berbeda dengan sumber mineral yang di peroleh dari hewan yang berada di
darat. Ikan dapat memperoleh mineral dari lingkungan (air) dan makananya.
Meskipun dapat memperoleh mineral dari air, namun kandungan mineral dalam pakan
merupakan hal yang sangat penting karena kandungan mineral dalam air kurang
dapat dimanfaatkan secara sempurna untuk kebutuhanya. Menurut Sukarman dan
Sholicah (2011), sumber mineral untuk ikan dan udang sedikit berbeda dengan
hewan darat pada umumnya. Ikan dapat memperoleh mineral dari lingkungan sekitar
(air) dan dari pakan yang diperolehnya sedangkan hewan di darat hanya
mendapatkan makanan dari makanan yang diperolehnya saja. Mineral yang biasanya
di dapatkan dari air yaitu Ca, K, Cu, dan Iodine. Sedangkan mineral yang lainya
perlu di sediakan dari pakan. Oleh karena itu perlu adanya tambahan mineral
dari pakan karena mineral yang di dapatkan dari lingkungan tidak dapat
mencukupi kebutuhan ikan akan mineral. Apabila ikan kekurangan mineral akan
berdampak pada kesehatan ikan tersebut.
Kebutuhan mineral ikan secara umum
menurut Afrianto dan Liviawaty, (2005) disajikan pada tabel 1 :
Tabel
1. Kebutuhan mineral ikan secara umum
No.
|
Jenis
Mineral
|
Kebutuhan
(per Kg Pakan)
|
1
|
Magnesium
(g)
|
400-500
|
2
|
Besi
(g)
|
50-100
|
3
|
Mangan
(g)
|
20-50
|
4
|
Seng
(g)
|
20-50
|
5
|
Kalsium
(g)
|
5
|
6
|
Fosfor
(g)
|
3-5
|
7
|
Belerang
(g)
|
3-5
|
8
|
Klor
(g)
|
1-5
|
9
|
Tembaga
(mg)
|
1-4
|
10
|
Natrium
(g)
|
1-3
|
11
|
Kalium
(g)
|
1-3
|
12
|
Iodium
(ig)
|
100-300
|
13
|
Selenium
(ig)
|
30-100
|
14
|
Kobalt
(ig)
|
30-10
|
15
|
Molibdenum
dan Krom
|
Sedikit
sekali
|
Ikan patin merupakan ikan dari
jenis catfish yang biasanya mampu
bertahan dalam kondisi perairan yang kurang baik. meskipun demikian, untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan budidaya tetap harus dijaga
kualitas air serta yang paling penting adalah pakan yang sesuai kebutuhan
kultivan yang di budidayakan. Pakan harus mengandung nutrisi termasuk mineral. Oleh
karena itu, kebutuhan mineral ikan patin harus terpenuhi sesauai jumlah yang
diperlukan tidak berlebihan maupun tidak kekurangan karena apabila hal tersebut
terjadi dapat mengakibatkan kelainan pada ikan. Menurut Jusadi et al., (2006) ikan memerlukan suplai
makanan dengan kandungan nutrien yang memenuhi kebutuhan nutriennya dan
seimbang untuk dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Meskipun dalam
jumlah yang sedikit, vitamin mempunyai peranan sangat besar dalam proses
fisiologis ikan. Vitamin dan mineral harus didapatkan dari pakan, karena tubuh
tidak dapat membuatnya sendiri. Kedua bahan tersebut dibutuhkan oleh ikan untuk
proses metabolisme dalam tubuh untuk pertumbuhan, kebutuhan basal dan reproduksi.
Tingkat kebutuhan vitamin dan mineral ini antara lain dipengaruhi oleh ukuran
ikan, umur ikan, laju pertumbuhan ikan, temperature
air dan komposisi pakan. Pemberian pakan yang mengandung nutrisi sesuai
kebutuhanya di harapkan dapat mempercepat laju pertumbuhan sehingga dalam
kegiatan budidaya akan di dapatkan keuntungan yang lebih besar.
Menurut Sukarman dan Sholicah
(2011), kebutuhan mineral ikan patin dapat dilihat pada tabel 2 :
Tabel 2. Kebutuhan mineral
ikan patin
No
|
Jenis Mineral
|
Kebutuhan
|
1.
|
Ca (%)
|
0,45
|
2.
|
P (%)
|
0,33-0,45
|
3.
|
Mg (%)
|
0,04
|
4.
|
Cu (mg/kg)
|
3
|
5.
|
Fe (mg/kg)
|
-
|
6.
|
Mn (mg/kg)
|
-
|
7.
|
Zn (mg/kg)
|
20
|
8.
|
Co (mg/kg
|
-
|
Daftar Pustaka
Arifianto,
Eddy, dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan : Pembuatan, Penyimpanan, Pengujian,
Pengembangan. Kanisius. Yogyakarta
Arifin,
Zainal. 2008. Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro dalam Sistem Biologi dan
Metode Analisisnya. Jurnal Litbang Pertanian, 27(3): 99-105.
Jusadi,
D., B. A. Dewantara dan I. Mokoginta. 2006. Pengaruh Kadar
L-Ascorbyl-2-Phosphate Magnesium Yang Berbeda Sebagai Sumber Vitamin C dalam
Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Patin Pangasius
hypophthalmus Ukuran Sejari. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(1): 21-29.
Sukarman
dan L. Sholichah. 2011. Status Mineral dalam Pakan Ikan Dan Udang. Prosiding Forum
Inovasi Teknologi Akuakultur.
No comments:
Post a Comment