Proses produksi dalam pembesaran belut di mulai dari
proses pemilihan benih yang unggul. Untuk produksi dengan menggunakan air
bening bibit unggul di perlukan supaya dapat beradaptasi dengan lingkungan
barunya yang tidak seperti pada habitat aslinya. Menurut Hiroshi (2014) bibit
unggul belut memiliki ciri-ciri bibit belut harus terlhat sehat dan
berkualitas, terlihat agresif dan lincah, penampilan yang sehat di cirikan
dengan tubuh kerah dan tidak lemas saat di pegang, serta ukuran bibit seragam
dan di karantina terlebih dahulu.
Proses yang selanjutnya di lakukan dalam budidaya belut
dalam ait bersih adalah persiapan pakan serta wadah budidayanya. Pakan sangat
di butuhkan karena merupakan faktor yang menentukan keberhasilan perkembangan
belut. Pakan yang di gunakan dapat berupa pakan alami maupun pakan buatan. Menurut
Hiroshi (2014) jika pemberian pakan belut kurang maka akan menimbulkan sifat
kanibalisme pada belut yang akan menimbulkan kerugian. Selain itu, kekurangan
pakan akanmenghambat pertumbuhan. Pada wadah budidaya berupa drum di perlukan
beberapa perlakuan seperti membersihkanya dari karat apabila yang di gunakan
berupa drum besi serta pembuatan lubang pada sisi drum. Menurut Roy (2006),
lahan sempit tidak menjadi masalah dalam proses budidaya karena lahan sempit
dapat di jadikan tempat budidaya bahkan hewan licin ini dapat di budidayakan
dalam tong atau drum
Masa produksi belut adalah selama 2 sampai 4 bulan
tergantung pada perkembanganya hinggal ukuran konsumsi. Menurut Warisno dan
Dahana (2010), pembesaran belut mencapai puncaknya setelah 4 bulan. Pada saat
tersebut, belut siap di panen karena sudah mencapai ukuran konsumsi. Pemenenan
harus di lakukan dengan baik karena menghasilkan limbah yang cukup banyak jika
menggunakan media lumpur.
Daftar Pustaka
Warisno dan Kres Dahana. 2010.
Budidaya Belut Sawah dan Rawa Di Kolam Intensif dan Drum. Lili Publisher.
Yogyakarta
Hiroshi, Agi. 2014. Cara Budidaya
Belut Air bersih dalam alamikan.com di akses tanggal 25 Juni 2015
No comments:
Post a Comment