Manajemen Kesehatan Budidaya Belut

Pembesaran belut yang menggunakan air bening memiliki keuntungan lain yaitu mudah dalam pengontrolanya. Apabila ada belut yang sakit ataupun mati akan mudah terlihat dan dapat segera di ambil untuk di pisahkan. Penyakit yang menyerang belut umumnya adalah penyakit di timbulkan karena bakteri dan parasite lainya. Menurut Warisno dan Dahana (2010), penyakit parasite adalah penyakit-penyakit yang di sebabkan mikroorganisme, seperti jamur, bakteri atau cacing mikro. Penyakit parasite sangat berbahaya karena cepat menular dan dapat mematikan belut secara cepat. Beberapa penyakit yang sering menyerang belut seperti penyakit bintik putih, irichodiniasis, lerneasis, argulensis, cacar, saprolegniasis, achiyasis, aphanomyciosis, dan bisul.
Penyakit sering muncul akibat penanganan yang kurang tepat. Cara pemeliharaan yang salah akan menimbulkan parasit muncul pada perairan. Menurut Agromedia (2008), umumnya penyakit muncul jika penanganan belut tidak tepat. Contohnya penanganan yang tidak tepat di antaranya pemberian pakan terlalu banyak, kepadatan terlalu tinggi, kualitas air kolam terlalu subur akibat kandungan bahan organik, serta rendahnya kandungan oksigen.
Pakan yang di berikan harus tepat tidak boleh terlalu banyak maupun terlalu sedikit, pakan yang terlalu banyak akan mengendap dan terurai menjadi bahan organik sementara pakan yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan kanibalisme. Menurut Agromedia (2008), belut terluka akibat kanibalisme. Pada fase dan masa tertentu belut sangat agresif dan menjadi kanibal. Penggunaan air bening dapat menekan angka kanibalisme dan mudah dalam pengontrolanya.

Daftar Pustaka
Agromedia, Redaksi. 2008. Budidaya Belut di Pekarangan Rumah. PT Agromedia Pustaka. Jakarta
Warisno dan Kres Dahana. 2010. Budidaya Belut Sawah dan Rawa Di Kolam Intensif dan Drum. Lili Publisher. Yogyakarta 

No comments:

Post a Comment

 

Popular Posts

Blog Archive

About