Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
budidaya karena keberadaanya akan mempengaruhi perkembangan belut. Pakan yang
bagus dan berkualitas akan membuat belut cepat berkembang dan masa panen dapat
di perpendek. Seperti yang sudah di bahas sebelumnya bahwa belut merupakan
hewan karnivora. Keberadaan pakan yang kurang dapat menimbulkan sifat
kanibalisme dan perkembanganya lambat. Menurut Agromedia (2008), makanan atau
pakan merupakan faktor penting bagi pertumbuhan belut. Karena itu, untuk
merangsang pertumbuhan yang optimal diperlukan jumlah dan mutu pakan dalam
keadaan cukup serta sesuai kondisi perairan. Belut termasuk hewan karnivora
yang suka memangsa hewan lain yang berukuran lebih kecil. Bahkan, pada kondisi
tertentu terutama bila ketersediaan pakan kurang, belut bisa saling memangsa,
alian menjadi kanibal.
Belut menyukai pakan alami yang bernutrisi tinggi karena
merupakan hewan karnivora. Pakan alami belut dapat berupa keong, kerang, maggot
(belatung), kepiting dan lain sebagainya. Pemberian pakan sebaiknya di lakukan
pada sore hari karena belut merupakan hewan yang aktif di malam hari. Pemberian
pakan belut harus sesuai dengan kebutuhan yang di dasarkan pada usianya.
Menurut Warisno dan Dahana (2010), larva dan bibit belut membutuhkan makanan
berukuran kecil yang sesuai dengan ukuran mulutnya. Beberapa makanan yang cukup
baik untuk larva bibit antara lain cacing sutra, kutu air (daphnia), jentik
nyamuk, kultur insuforia, dan berbagai jenis plankton.
Setiap jenis pakan memiliki cara pemberian yang berbeda.
Pakan berupa bekicot sebaiknya di rebus terlebih dahulu untuk membuang
lendirnya serta mempermudah mencongkel dagingnya. Jika menggunakan yuyu atau
kepiting sawah sebagai pakan sebaiknya kaki-kainya di buang dan badanya di
belah. Sementara itu, untuk cacing dan kecebong dapat langsung di berikan.
Untuk menambah nafsu makan belut dapat di berikan temulawak. Caranya dengan
menumbuk 200 gram temulawak memudian di rebus dengan 1 liter air. Setelah
dingin, air rebusan tersebut di tuang ke dalam kolam pembesaran. Jangan
sekali-sekali memasukan air panas karena bisa mengakaibatkan belut stress dan
mati (Agromedia, 2008).
Selian menggunakan pakan alami, untuk belut dapat pula di
beri pakan buatan meskipun saat ini belum ada pakan yang khusus untuk belut.
Menurut Warisno dan Dahana (2010) pakan yang baik untuk nelut adalah pakan yang
kandungan nutrisinya lengkap. Kombinasi dari dua pakan atau lebih akan
menghasilkan pakan baru dengan kandungan nutrisi yang lebih lengkap. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan campuran ikan teri dan keong sawah
dapat menghasilkan pertumbuhan belut yang lebih baik daripada kedua pakan yang
diberikan sendiri-sendiri. Pelet merupakan kombinasi dari berbagai jenis bahan
yang di keringkan agar awet. Kombinasi nutrisi pada pelet biasanya sudah cukup
lengkap memenuhi kebutuhan ikan dan masing-masing ikan menggunakan pelet yang
berbeda. Sampai saat ini, beum ada pelet yang benar-benar di khususkan untuk
belut, namun pelet lele dapat di gunakan sebagai salah satu alternatif untuk
belut.
Daftar Pustaka
Agromedia, Redaksi. 2008. Budidaya
Belut di Pekarangan Rumah. PT Agromedia Pustaka. Jakarta
Warisno dan Kres Dahana. 2010.
Budidaya Belut Sawah dan Rawa Di Kolam Intensif dan Drum. Lili Publisher.
Yogyakarta
No comments:
Post a Comment