Indikator asam-basa adalah zat atau alat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Dalam menentukan nilai pH dapat menggunakan beberapa cara yaitu dengan menggunakan kertas lakmus, larutan indikator, pH universal maupun pH meter.
1. Kertas Lakmus
Lakmus adalah merupakan alat pengukur pH paling sederhana yang berupa suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada. Warna kertas lakmus ketika di masukan ke dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Kertas lakmus memiliki kekurangan yaitu hanya dapat menentukan larutan tersebut asam ataupun basa, tidak dapat menentukan nilai pH suatu larutan.
Perubahan warna apabila di masukan kertas lakmus ke dalam suatu larutan adalah sebagai berikut
a. Larutan bersifat asam, ketika kertas lakmus biru di masukan ke dalam larutan tersebut berubah menjadi merah dan lakmus merah di masukan akan tetap berwanna merah.
b. Larutan bersifat basa, ketika kertas lakmus merah di masukan ke dalam larutan tersebut berunah menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru.
c. Larutan bersifat netral, ketika lakmus biru maupun merah tidak mengalami perubahan warna setelah di masukan ke suatu larutan.
2. Larutan indikator
Merupakan larutan yang akan berubah warnanya apabila di masukan ke dalam lautan dengan pH tertentu. Dalam penggunaanya untuk dapat menentukan besaran nilai pH yang mendekati nilai pH sesungguhnya di gunakan beberapa larutan karena biasanya perubahan warna hanya menentukan nilai pH tertentu saja. Berikut beberapa lautan indicator yang sering di gunakan
a. Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah.
b. Metil jingga, larutan ini dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil jingga juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil jingga.
c. Bromtimol biru di dalam larutan asam akan berwarna kuning, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan di dalam larutan netral akan berwarna biru kekuningan.
Berikut beberapa indicator lain yang sering di gunakan
3. Ph Meter
PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH suatu cairan. Alat ini dapat menentukan nilai suatu pH karena ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat. Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probepengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH.
4. pH Universal
Indikator Universal merupakan dapat membedakan larutan asam dan basa serta mengetahui harga pHnya. Indikator Universal dapat dalam bentuk cairan maupun kertas. Indicator universal kertas pada dasarnya hampir sama dengan kertas lakmus namun dapat menentukan nilainya Cara kerja indiator ini adalah dengan mencocokkan perubahan warna kertas indikator pada tabel warna indikator universal .
Menurut Harjanti (2008), indikator yang digunakan harus memberikan perubahan warna yang nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi yang dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh pada kisaran perubahan pH indikator tersebut. menyebutkan bila suatu indikator digunakan untuk menunjuk-kan titik akhir titrasi, maka :
1. Indikator harus berubah warna tepat pada saat titrant menjadi ekivalen dengan titrat.
2. Perubahan warna itu harus terjadi secara mendadak, agar tidak ada keraguan-keraguan tentang kapan titrasi harus dihentikan.
No comments:
Post a Comment