Kecerahan Kolam (Perairan) Budidaya

Kecerahan air merupakan ukuran transparansi perairan serta kemampuan sinar matahari menembus badan perairan tersebut. Tingkat kecerahan berpengaruh besar tehadap budidaya ikan karena sinar matahari sangat di butuhkan oleh fitoplankton untuk berfotosintsis. Menurut Sari dan Usman (2012), Kecerahan perairan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan aktifitas fotosintesa. Kecerahan merupakan faktor penting bagi proses fotosintesa dan produksi primer dalam suatu perairan.
Kecerahan suatu perairan dapat di pengaruhi oleh banyak seperti kekeruhah, cuaca di perairan tersebut, dan lain sebagainya. Pengukuran kecerahan secara sederhana dapat menggunakan alat yang dinmakan secchi disck yaitu alat sederhana yang menggunakan lempeng logam yang di beri warna hitam putih serta di beri kayu untuk mengukur nilai kedalaman yang dimana lempengan tidak terlihat dan terlihat remang-remang. Menurut Effendi (2003), nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan, dan padatan tersuspensi, serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Pengukuran kecerahan sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah.
Menurut Nuritja dan Syafei (1997), besarnya energi yang dapat masuk ke dalam badan air tergantung dari jenis-jenis media misalnya air laut, air payau dan air tawar. Air tawar akan lebih mudah dan cepat menyerap energi panas tersebut dibanding air laut dan air payau. Besarnya kelarutan bahan organik ataupun padatan tersuspensi lainnya ikut menghalangi intensitas cahaya yang masuk. Keberedaan fitoplankton semakin ke dalam semakin sedikit karena fitoplankton membutuhkan cahaya untuk berfotosintesis. Semakin besar nilai kekeruhan akan mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis yang mengakibatkan terganggunya pasokan oksigen sebagai hasil proses fotosintesis. Menurut Asdak (2010), kekeruhan biasanya menunjukkan tingkat kejernihan aliran air atau kekeruhan aliran air yang diakibatkan oleh unsur-unsur muatan sedimen, baik yang bersifat mineral atau organik. Kekeruhan air dianggap sebagai indikator kemampuan air dalam meloloskan cahaya yang jatuh di atas badan air, apakah cahaya tersebut kemudian disebar atau diserap oleh air tersebut. Semkin kecil atau rendah tingkat kekeruhan suatu perairan, semakin dalam cahaya masuk ke dalam badan air dan dengan demikian, semkin besar kesempatan bagian vegetasi akuatis untuk melakukan proses fotosintesis, maka semakin besar persedian oksigen yang ada dalam air.
Menurut Kordi dan Andi (2007), kekeruhan dipengaruhi oleh :
1.      benda-benda yang disuspensikan, seperti lumpur, dan sebagainya.
2.      adanya jasad-jasad lenik (plankton) dan
3.      warna air
Dengan mengetahui kecerahan suatu perairan kita dapat mengetahui sampai dimana masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air., lapisan-lapisan manakah yang tidak keruh yang keruh dan yang paling keruh. Kekeruhan yang baik adalah kekeruhan yang disebabkan oleh jasad-jasad lenik atau plankton. Bila kekeruhan disebabkan oleh plankton, maka kekeruhan mencerminkan jumlah individu plankton yaitu jasad lenik yang melayang dan selalu mengikuti gerak air. Semua plankton jadi berbahaya kalau kecerahan sudah kurang dari 25 cm. Menurut Minggawati dan Lukas (2012), mengemukakan bahwa kecerahan perairan yang mutu airnya sangat baik berkisar antara 15 sampai dengan 25 cm untuk usaha budidaya ikan.

Daftar Pustaka
Asdak,C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.Kanisius. Yogyakarta 
Kordi, M. Ghufran H dan Andi B.T. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Peneka Cipta. Jakarta
Minggawati, Infa dan Lukas. 2012. Studi Kualitas Air untuk Budidaya Ikan Karamba di Sungai Kahayan. Media SainS. 4 (1)
Nuitja, I Nyoman dan Lenny Stansye Syafei. 1997. Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Ikan Segar. Universitas Terbuka
Sari, T. Ersti Yulika dan Usman. 2012. Studi Parameter Fisika dan Kimia Daerah Penangkapan Ikan Periaran Selat Asam Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 17(1): 88-10.

No comments:

Post a Comment

 

Popular Posts

Blog Archive

About