Psilophyta
(berasal dari bahasa Yunani, psilos = telanjang) atau yang biasa dikenal dengan paku
purba merupakan tumbuhan paku yang hidup di zaman purba purba (primitif) yang
sebagian besar anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai fosil. Saat ini hanya tinggal sedikit paku purba yang masih
bertahan hidup. Anggota paku purba merupakan paku telanjang (tidak
daun) atau memiliki daun kecil- kecil (mikrofil)
yang belum terdeferensiasi. Ada sebagian yang belum memiliki akar, bercabang
menggarpu dengan sporangium pada ujung batang dan bersifat homospor. Untuk
memperoleh makanan gametofit paku ini
bersimbiosis dengan jamur, karena tidak mempunyai klorofil.
Paku purba memiliki ciri-ciri antara lain :
1.
Hidup pada zaman purba, tingginya 30 cm – 1 m. Tidak memiliki akar,
batang, dan daun sejati.
2. Memiliki
rizoma yang dikelilingi
rizoid.
Namun
ada beberapa pengecualian terhadap paku-paku purba yang telah memiliki daun.
Ciri-cirinya sebagai berikut :
Ciri-cirinya sebagai berikut :
1.
Daunnya
berukuran kecil (mikrofil)
dan seperti sisik dan belum
teridentifikasi.
2.
Batangnya
bercabang, berklorofil, dan sudah memiliki pembuluh
pengangkut untuk mengangkut air dan garam
mineral.
3.
Sporangium
dibentuk di ketiak ruas batang.
4.
Gametofit
tersusun dari sel-sel yang tidak berklorofil.
Paku
purba umumnya memiliki struktur tubuh
yang relatif masih sangat sederhana.
Sporofit (2n) pada umumnya tidak memiliki daun dan
akar sejati, tetapi memiliki rizoma yang dikelilingi rizoid. Pada paku purba
yang memiliki daun, ukuran daun kecil (mikrofil) dan berbentuk seperti sisik.
Batang bercabang-cabang dikotomus, berklorofil, dan sudah memiliki sistem
vaskuler (pembuluh) untuk mengangkut air serta garam mineral. Sporangium
dibentuk di ketiak ruas batang. Sporangium menghasilkan satu jenis spora dengan
bentuk dan ukuran yang sama (homospora). Gametofit (n) tersusun dari sel-sel
yang tidak berklorofil sehingga zat organik didapatkan dan simbiosis dengan
jamur.
Contoh paku purba, antara lain, Rhynia major,
Taeniocrada deeheniana, Zosterophyllum australianum, Asteroxylon mackei, Asteroxylon
elberfeldense, Psilotum nudum, Psilotum triquetrum, dan Tmesipteris tannensis. Dari
contoh tersebut, hanya bangsa Psilotum yang masih dapat ditemukan sampai
sekarang, misalnya, Psilotum nudum masih terdapat di Pulau Jawa, Psilotum
triquetrum hanya terdapat di daerah tropika, dan Tmesipteris tannensis di
Australia.
No comments:
Post a Comment