Alat Ukur Panjang

Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang sangat sering dan paling umum untuk di ukur. Panjang seringkali dinyatakan dalam centimeter maupun meter. Dalam satuan SI panjang di nyatakan dengan menggunakan satuan meter. Untuk mengukur panjang suatu benda dapat di gunakan beberapa macam alat dengan ketelitian yang berbeda-beda. Berbagai macam alat pengukur panjang tersedia di toko-toko karena memang panjang benda atau suatu hal sering kali di ukur oleh masyarakat. Beberapa alat yang umum di gunakan untuk mengukur panjang yaitu penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Setiap alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda, sehingga Anda harus bisa memilih alat ukur yang tepat untuk sebuah pengukuran. Pemilihan alat ukur yang kurang tepat akan menyebabkan kesalahan pada hasil pengukuran.

Berikut 3 alat ukur panjang yang serring di gunakan dalam kegiatan sehari-hari

a.       Mistar

Alat ukur panjang yang sering digunakan adalah mistar atau penggaris terutama untuk mengukur panjang suatu benda sehari-hari. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Mistar biasanya digunakan untuk mengukur dari satu titik ke titik yang lain. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.

b. Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat pengukur panjang yang biasanya digunakan untuk mengukur benda yang relative pendek dan memerlukan ketelitian yang lebih dibandingkan dengan mistar. Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm

c.    Mikrometer Skrup

Mikrometer sekrup merupakan alat yang biasa digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian yang lebih di bandingkan dengan jangka sorong dan biasa digunakan untuk benda berukuran kecil. Alat ini sering digunakan untuk mengukur tebal bendabenda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm

No comments:

Post a Comment

 

Popular Posts

Blog Archive

About