1. Ordo Lithistida
Lithistida adalah ordo dari kelas Demospongia yang memiliki kerangka retikular yang tersusun atas spikula bersilika yang bentuknya teratur dan menonjol. Sponge pada ordo Lithistida dikenal dapat menghasilkan beragam senyawa mulai dari poliketida, peptida siklik dan linier, alkaloid, pigmen, lipid, dan sterol. Sebagian besar senyawa ini memiliki struktur yang kompleks serta memiliki aktivitas biologis yang sangat kuat dan menarik.
2. Ordo Agelasida
Agelasida adalah ordo dari Demospongiae dengan acanthostyles yang tegak berduri (Agelas spicule), di sebut juga acanthoxeas. Serat spongin (serat Agelas) berintikan dan tersusun oleh acanthostyles lebih dominan hadir dalam satu famili (Agelasidae). Famili lain (Ceratoporellidae dan Astroscleridae: Astrosclera willeyana) yang disebut sclerosponges memiliki lapisan tipis jaringan hidup diatas kerangka berkapur basal. Di daerah Mediterania ada satu spesies Agelasida yang masih ada, yaitu Agelas oroides.
3. Ordo Astroporidha
Ordo Astroporidha adalah Sponge dengan astrose microscleres (euaster, sterraster, metaster) yang kadang-kadang disertai dengan microrhabds (microxeas dan microstrongyles). Megascleres berbentuk tetractines (tetraxones), biasanya berbentuk triaenes, dan hampir selalu berkombinasi dengan oxeotes (hugeoxeas, strongyloxeas atau strongyles). Kerangka skeletal radial teratur, setidaknya di daerah perifer. Kedua megascleres tetractinal atau astrose microscleres terkadang bisa hilang, dan menghasilkan genera havingoxeas dan aster, atau oxeas hanya untuk spikula. Kerangkanya radiate dan umumnya bertekstur kasar.
Astrophorida dapat di temukan di sebagian besar perairan di dunia. Ordo ini memiliki lima family yaitu : Ancorinidae, Calthropellidae, Geodiidae, Pachastrellidae dan Thrombidae. Sampai saat ini, studi filogenetik molekuler termasuk spesies Astrophorida sangat langka dan jumlah sampelnya terbatas. Hubungan filogenetik pada ordo sebagian besar tidak diketahui dan hipotesis berdasarkan morfologi sebagian besar belum teruji. Astrophorida memiliki spikula yang sangat beragam seingga membuat mereka menjadi subjek pilihan untuk menyelidiki evolusi spikula.
4. Ordo Chondrosida
Ordo Chondrosida merupakan sponge tanpa megascleres, tetapi dengan bagian perifer yang sangat berkolagen, encrusting, berukuran massive hingga kecil. Tidak ada megasklera, tapi satu genus (Chondrilla) mempertahankan euaster microscleres (spheraster), yang lain (Chondrosia) tidak memiliki spikula. Contoh: Chondrilla nucula dan Chondrosia reniformis Ates.
5. Ordo Dendroceratida
Dendroceratida adalah spongedari kelas Demospongiae yang ditemukan di daerah pesisir dangkal dan pasang surut, dan ada pada sebagian besar pantai di seluruh dunia. Sponge ini memiliki ciri-ciri lapisan konsentris serat spongin, dan ruang berfalgella besar yang terbuka langsung ke kanal exhalant Dendroceratida (Demospongiae) terdiri dari dua famili dan delapan genera. Sponge ini biasanya lembut dan rapuh, kerangkanya berserat, tetapi seratnya berkurang akibat sehubungan dengan volume jaringan lunak, dan mengandung sedikit kolagen pada matriks endosomal. Seratnya bersifat dendritik atau anastomosing, di mana dalam kasus terakhir tidak ada perbedaan yang jelas antara serat primer dan serat lainnya. Serat selalu berisi empulur, tebal dan berlapis. Beberapa genera memiliki elemen seluler (degenerate spongocyte) yang ada pada kulit dan empulur (dengan jumlah yang lenih rendah). Spikula berserat bebas ada pada satu genus.
6. Ordo Dendroceratida
Ordo dendroceratida adalah porifera yang memiliki kerangka berupa serat, serat tersebut biasanya berkurang sehubungan dengan volume jaringan lunak dan hampir tidak ada pada beberapa genera. Kerangka terbentuk dari piringan basal yang menyebar secara terus menerus, dan berbentuk kerangka dendritik maupun anastomosing atau retikular. Serat banyak dilapisi, biasanya cukup kuat, dan sering memasukkan unsur-unsur seluler. Spikula berserat bebas (spikuloid) dapat muncul sebagai tambahan pada kerangka utama. Choanocyte chambers berukuran besar, berbentuk seperti kantung atau tubular-memanjang. Jumlah mesohyl rendah karena berkaitan dengan volume ruang dan kanal, dan hanya terdapat sedikit kolagen. Hal ini, membuat sponge pada ordo ini lembut dan rapuh. Empulur di fibresis sangat berbeda dari unsur-unsur pada kulit, dan strukturnya hampir sama dengan Verongida. Sangatlah umum untuk menemukan serat dengan pigmentasi gelap yang kontras dengan pigmentasi dari mesohil, hal ini seragam pada sponge di ordo ini. (Dictyodendrilla sp.) (Aplysilla rosea) (Aplysilla cross section).
No comments:
Post a Comment