Keramba jaring apung atau yang biasa di sebut KJA
merupakan wadah budidaya yang paling banyak di gunakan masyarakat untuk
membudidayakan ikan pada perairan umum atau terbuka seperti waduk, danau
ataupun rawa. Karena perairan bersifat terbuka maka kja lah menjadi akternatif
utama untuk melakukan kegiatan budidaya. Namun, tetap saja waduk atau rawa yang
digunakan harus memenuhi kriteria dan keberadaan kja tetap masih dalam batas
wajar.
Penggunaan KJA saat ini semakin meluar dan bahkan
pada suatu waduk keberadaanya hampir 80% dan tidak terkendali. Penggunaan kja memang sangat menguntungkan dan
menjadi pilihan yang paling tepat untuk melakukan kegiatan budidaya di perairan
terbuka. Namun terkadang penggunaan kja menjadi sangat merugikan karena sering
terjadi kematian mendadak pada ikan budidaya.
Kematian ikan pada kja dapat di akibatkan oleh
beberapa penyebab dan tidak bisa di duga. Berikut beberapa factor terjadi
kematian mendadak ikan pada keramba jaring apung :
1.
Kurangnya oksigen terlarut di dalam air
Oksigen merupakan golonga makro elemen yang sangat
di butuhkan oleh ikan dan bersifat vital bagi proses budidaya ikan. Kadar oksigen
terlarut di dalam air dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi terhambat
bahkan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Proses budidaya di dalam keramba
jaring apung memperoleh oksigen secara alami atau biasanya tidak menggunakan
teknologi untuk menambahkan kadar oksigen terlarut seperti aerasi. Keberadaan kja
pada perairan umum akan lebih sulit untuk mengontrol kadar oksigen terlarut
dibandingkan pada media kolam ataupun tambak.
Rendahnya kadar oksigen terlarut pada air di
pengaruhi beberapa factor seperti padat tebar yang terlalu banyak, pengaturan
letak kja yang buruk, jumlah kja yang
tidak terkendali, tingginya kandungan fitoplankton dan lain sebagainya.
Kebanyakan factor yang menyebabkan kekurangan
oksigen dikarenakan terjadinya perebutan oksigen oleh ikan yang dapat
disebabkan oleh kepadatan ikan maupun kja. Pengaturan kja yang salah
menyebabkan aliran air terhambat dan kja yagn berada di bawahnya mendapatkan
air yang buruk. Fitoplanton pada siang hari menghasilkan oksigen namun pada
malam hari menggunakan oksigen untuk proses respirasi. Keberadaanya dapat
menjadi pisau bermata dua.
Kekurangan oksigen dapat menyebabkan ikan mati
dengan sendirinya namun pada cuaca yang buruk seperti angina yang kencang dapat
membuat ikan stress dank arena kekurangan oksigen dapat terjadi kematian masal.
2.
Kandungan bahan kimia di dalam air
Kandungan bahan kimia di dalam air dapat disebabkan
oleh berbagai sumber. Sumber yang paling banyak menyumbang adalah dari sisa
pertanian dan limbah pabrik. Penggunaan pestisida pastinya akan berdampak pada
wilayah perairan karena residu bahan tersebut akan masuk ke sungai dan mengalir
ke perairan umum.
Limbah pabrik merupakan masalah besar di Negara berkembang
khususnya Indonesia. Pembuangan limbah secara sembarangan tanpa di olah
terlebih dahulu sangatlah tidak menguntungkan karena masih mengandung
bahan-bahan berbahaya yang dapat menyababkan kematian pada ikan.
Selain dari sumber kimia tersebut masih banyak
sumber yang launya seperti limbah rumah tangga atau tumpahan bahan kimia ke
perairan atau dari wilayah perairan itu sendiri seperti gas H2S.
Pengendapan sisa pakan pada bagian bawah karamba juga dapat menyebabkan
kematian mendadak pada ikan karena penguraian bahan-bahan organic tersebut
dapat menghasilkan gas ammonia.
3.
Virus
Kematian mendadak pada keramba juga dapat di
sebabkan oleh virus. Keberadaan virus pada perairan sangat tidak menguntungkan.
Virus bersifat mudah menyebar terlebih ikan merupakan biota laut dan air
merupakan media yang bagus untuk penyebaranvirus. Apabila beberapa ikan terkena
virus maka ikan yang lain akan mudah tertular kemudia akan mati.
4.
Fenomena Upwelling
Upwelling merupakan fenomena dimana naiknya air di
dasar perairan (hipolomion) ke permukaan air. Hal ini di sebabkan oleh beberapa
factor seperti perubahan cuaca yang ekstrim ataupun karena adanya guncangan di
dasar perairan. Daerah hipolimion merupakan daerah yang tidak mengandung
oksigen dan bahan kimia lainya seperti H2S dan ammonia yang apabila
naik ke permukaan akibat menyebabkan kematian masal pada ikan.
No comments:
Post a Comment