Gravimetri

Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Kesederhaan itu kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain (Rivai,1994). Sedangkan pengertian pengendapat itu sendiri adalah Pengendapan merupakan tehnik yang paling luas penggunaannya untuk memisahkan analit dari pengganggu-penganggunya, elektrolisis ,ekstraksi pelarut dan pengatsirian merupakan metode lain pemisahan itu .(Daniel, 1991)

Analisis gravimetri adalah proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau suatu senyawa tertentu dari unsur tersebut , dalam bentuk yang semurni mungkin. (vogel dalam lajeng et al.,1994). Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan pengendapan.
Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara pengendapan, penguapan dan elektrolisis. Syaratan pada analisa gravimetri:
      Zat yg ditentukan hrs dpt diendapkan secara terhitung (99%).
  Endapan yg terbentuk hrs cukup murnidan dapat diperoleh dlm bentuk yg cocok untuk pengolahan selanjutnya.
Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semua anion dan kation anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang dioksida, karbon dioksida dan isodium. Contoh penerapan gravimetri yaitu penentuan kadar laktosa dalam susu, salisilat dalam sediaan obat, fenolftalein dalam obat pencahar, nikotina dalam pestisida, kolesterol dalam biji-bijian dan benzaldehida dalam buah-buahan tertentu.

Metode dalam analisis gravimetric antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Metode pengendapan
Sampel yg akan ditentukan dengan gravimetri ditimbang secara kuantitatif, dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian diendapkan kembali dengan reagen tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan cara menimbang. Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan. Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor yang terdapat dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan. Endapan yang terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130 derajat celcius atau dipijarkan sampai suhu 800 derajat celcius tergantung suhu dekomposisi dari analit.
Pengendapan kation misalnya, pengendapan sebagai garam sulfida, pengendapan perak dengan klorida atau logam hidroksida dengan mengatur pH larutan. Penambahan reagen dilakukan secara berlebihan untuk memperkecil kelarutan produk yang diinginkan
.
aA +rR ———-> AaRr(s)

Penambahan reagen R secara berlebihan akan memaksimalkan produk AaRr yang terbentuk.

2.      Metode Penguapan
Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah menguap. Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar air(hidrat) dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah. Berat sampel sebelum dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat air kristal yang menguap.
Pemanasan untuk menguapkan air kristal adalah 110-130 derajat celcius, garam-garam anorganik banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat ditentukan kadar hidrat/air yang terikat sebagai air kristal.
 
3.      Metode Elektroanalisis

Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrik dengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi nol. Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya, misalnya mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan cara mereduksi. Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.

4.      Metode Kromatografi
Salah satu metoda pemisahan campuran senyawa-senyawa kimia adalah kromatografi. Perkembangan teknik kromatografi paling pesat dibandingkan dengan pemisahan yang lain : (dekantasi, filtrasi, destilasi dan ekstraksi) dari mulai metode sederhana (kromatografi kertas) sampai metode instrumentasi (HPLC). Karena perkembangan teknik kromatografi paling pesat, banyak system dan teknik penggunaan yang bervariasi, tetapi ada syarat/ hal yang selalu ada dalam semua teknik kromatografi; yaitu : adanya fasa diam (fasa stasioner) dan fasa gerak (fasa mobile). Klasifikasi kromatografi didasarkan atas perbedaan fisik fasa diam dan fasa geraknya dan kontak kedua fasa tersebut dengan zat yang akan dipisahkan.
Prinsip kerja kromatografi
a.       Adsorbsi
Didasarkan pada retensi zat terlarut oleh adsorpsi permukaan. Berguna pada pemisahan senyawa-senyawa non polar dan konstituen yang sukar menguap. Pemisahan bergantung kesetimbangan yang terbentuk pada permukaan butiran fasa diam dan fasa cair yang bergerak, serta kelarutan realtif zat terlarut pada fasa geraknya. Terjadi kompetisi antara molekul zat terlarut dan pealrut dengan permukaan adsorben.
b.      Penukaran ion
Terjadi pertukaran kation atau anion antara zat terlarut dalam fasa gerak dengan kation atau anion dalam fasa diam. Biasa digunakan untuk penentuan konsentrasi asam, basa, garam total; pengeluaran ion-ion pengganggu.
c.       Partisi
Contohnya adalah Kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis. Pemisahan dipengaruhi oleh distribusi sampel dalam zat cair fasa gerak dan dalam zat cair fasa diam. (partisis zat terlarut dalam fasa diam dan fasa gerak)
d.      Gas
Sampel diinjeksikan dalam injection part, senyawa-senyawa dalam sample akan menguap dan akan dibawa oleh gas pengemban menuju kolom.

5.      Metode Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik, yang pada dasarnya tidak saling bercampur dan menimbulkan perpindahan satu atau lebih zat terlarut ke dalam pelarut kedua itu.( Svehla, 1985)


Daftar Pustaka
Daniel C, Harris. 1991. Quantitative Chemical Analisis Third Edition.
Day, R. A. dan Underwood, A. L., 2002, Anilisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.
Rivai, H, 1994, Asas Pemeriksaan Kimia, UI-Press, Padang
Svehla, G. (1985),AnalisisAnorganik Kualitatif Makro dan Semimakro,Edisi kelima(139; 140; 142), PT KalmanMedia Pustaka, Jakarta.
                                                         

No comments:

Post a Comment

 

Popular Posts

Blog Archive

About