Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan yang
telah memiliki akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Ciri-ciri tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) adalah bakal bijinya selalu diselubungi oleh
suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang dinamakan bakal buah.
Menurut jumlah keeping bijinya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi
tumbuhan berkeping satu (monokotil)
dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).
1.
Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)
Tumbuhan monokotil
adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu daun lembaga pada bijinya. Selain
itu, tumbuhan berkeping satu ini juga mempunyai ciri biji berkeping satu,
berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang
jelas terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung, daun berupih dengan letak
daun yang berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
Tumbuhan monokotil
terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu sebagai berikut.
a.
Gramineae (suku rumput-rumputan)
Suku rumput-rumputan ini mempunyai ciri-ciri daun
yang berbentuk pita, tulang daun sejajar dan melekat langsung pada batang,
batang agak berongga, berakar serabut bunganya berbentuk bulir, mudah terbang
jika tertiup angin. Penyerbukan suku rumput-rumputan ini dibantu oleh angin.
Contohnya : Jagung (Zay mays), padi (Oryza
sativa), dan gandum (Tritium sativum).
b.
Musaceae (suku pisang-pisangan)
Suku pisang-pisangan ini mempunyai ciri-ciri
daunnya berpelepah, tulang daun menyirip dan bentuknya seperti lancet, batang
merupakan batang semu, bunga merupakan bunga majemuk yang berupa karangan,
serta ada yang berkelamin satu dan ada yang berkelamin banyak.
Contoh : Pisang emas, pisang ambon, pisang kulit
tipis, dan pis.ang raja
c.
Palmae (suku pinang-pinangan)
Palmae ini mempunyai ciri daun yang menyirip atau
berbentuk kipas, batang tidak bercabang, berakar serabut, bunga merupakan
tongkol atau karangan yang terletak pada ketiak daun atau ujung daun, dan
biasanya hidup berumpun.
Contohnya adalah kelapa (Cocos nucifera), sagu
(Metroxylon sagu), enau (Arenga pinnata).
d.
Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Suku ini mempunyai ciri-ciri pelepah daun yang
memeluk batang, batangnya tumbuh dari rimpang (batang yang tumbuh dari dalam
tanah), bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, serta
kelopaknya berbentuk tabung.
Contohnya : empon-empon, seperti jahe, kunyit,
kencur, laos, temu lawak, dan temu hitam.
e.
Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Suku ini mempunyai daun yang bertepi rata dan
berdaging dengan letak berseling dua baris, berakar rimpang, pangkal batang
menggembung sebagai penyimpan cadangan air, dan dalam satu bunga mengandung sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Contohnya : Berbagai macam jenis anggrek.
2.
Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)
Tumbuhan dikotil
merupakan tumbuhan yang bijinya mempunyai dua daun lembaga. Ciri lain yang
dimiliki tumbuhan dikotil
adalah mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang yang
tidak tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak
yang menyebar atau berkarang, bagian bunga berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya,
serta mempunyai kambium dan berkas pembuluh.
Tumbuhan dikotil
terdiri atas beberapa suku, antara lain, suku kacang-kacangan, suku
terung-terungan, suku jambu-jambuan, dan suku jarak-jarakan.
a. Papillionaceae
(suku kacang-kacangan)
Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini
adalah kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang merah yang merupakan sumber
protein nabati. Kacang panjang, kecipir, dan buncis dapat dimanfaatkan sebagai
sayur-sayuran, angsana sebagai bahan bangunan, orok-orok sebagai bahan pupuk
hijau, dan dadap merah sebagai tanaman hias.
b. Solanaceae
(suku terung-terungan)
Contoh tanaman yang termasuk suku terung-terungan
adalah tomat dan terung yang dimanfaatkan sebagai bahan sayur- sayuran, cabai
sebagai bumbu masak, tembakau sebagai bahan rokok, dan kecubung sebagai bahan
obat-obatan.
c. Euphorbiaceae
(suku jarak-jarakan)
Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini
adalah jarak, karet, dan ubi kayu. Jarak (Ricinus communis) berfungsi sebagai
bahan pembuatan sabun, lilin, dan semir sepatu. Karet (Hevea brasiliensis) yang
getahnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban, mainan anak, bola,
sandal, dan produk lain. Umbi kayu (Manihot utilissima), umbinya merupakan
sumber makanan pokok yang banyak mengandung karbohidrat dan tanaman tentir yang
getahnya dapat digunakan untuk obat luka.
d. Myrteceae
(suku jambu-jambuan)
Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini
adalah jambu biji, jambu air, cengkih, salam, dan kayu putih. Jambu
bermanfaat sebagai buah-buahan. Cengkih bermanfaat sebagai bahan pembuat minyak
cengkih. Salam, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai penyedap masakan. Kayu
putih, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minyak kayu putih
atau obat gosok.
e. Rosaeae
Suku ini antara lain beranggotakan bunga mawar (Rosalia hibryda),
apel (Malus
silvestris), pir (Pyrus communis),
dan Arbai (Fragaria
chiloensis).
f.
Crusiferae
Suku ini antara lain beranggotakan kubis (Brassica oleracea),
sawi (B.rugosa),
lobak (Raphanus
sativus), dan sawi tanah (Nasturtium
heterophyllum).
No comments:
Post a Comment