Jenis-jenis Protein

Protein merupakan senyawa yang dapat digolongkan kedalam beberapra jenis berdasarkan pada sumber maupun Jenis protein berdasarkan sumber maupun fungsinya. Pembegaian protein adalah sebagai berikut
1.             Protein berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya, protein dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu protein nabati dan hewani. Perbedaan protein tersebut berdasarkan pada komposisi asam amino yang terkandung di dalam sumber protein. Menurut Setiawan (2006) protein ditentukan oleh kelengkapan susunan asam amino esensial. Asam amino esensial adalah struktur protein yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh sendiri tidak bisa mensintesanya, sehingga harus disediakan dari makanan sehari-hari. Dilihat dari susunan asam amino esensial, protein hewani lebih lengkap dibandingkan dengan protein nabati, dengan demikian protein hewani digolongkan sebagai protein yang berkualitas. Termasuk ke dalam kelompok asam amino esensial adalah: lysin, methionin+cystin, threonin, isoleusin, leusin, valin, phenylalanin+tyrosin, dan trpthopan
a.              Protein Hewani
Protein merupakan protein yang bersumber dari hewan. Protein hewani merupakan protein kelas I karena mengandung semua asam amino esensial. Meski demikian, protein hewani cenderung mengandung lemak yang tidak sehat karena mengandung kolesterol jahat. Protein hewani dapat kita peroleh dari telur, ikan, daging, dan susu. Masyarakat lebih menggemari protein hewani dibandingkan dengan protein nabati Menurut Setiawan (2006), konsumsi protein hewani yang berasal dari ikan, daging, serta telur dan susu mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi karena protein hewani memiliki rasa yang lebih enak.
b.             Protein Nabati Protein
Protein nabati merupakan protein yang berasal dari tumbuhan. Protein nabati mengandung asam amino yang kurang lengkap dibandingkan protein hewani akan tetapi sumber protein nabati mengandung vitamin dan nutrisi yang baik bagi kesehatan. Protein nabati dapat kita jumpai pada kacang-kacangan, tempe, tahu dan sebagainya. Menurut Setiawan (2006), kelompok protein nabati berasal dari beras, kacang-kacangan, dan sayuran protein yang berasal dari kacang-kacangan sebagai bahan makanan sumber protein nabati cenderung menurun


2.             Jenis protein berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya yang berhubungan dengan daya dukungnya bagi pertumbuhan badan dan bagi pemeliharaan jaringan. Menurut Sari (2011), protein dikatakan berfungsi sebagai bahan bakar karena protein mengandung karbon yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan bakar. Protein akan dibakar manakala keperluan tubuh memerlukan energy tambahan, maka pembakaran protein menjadi energy didalam tubuh akan didahulukan sehingga pada saat itu tidak digunakan sebagai pembentukan jaringan. Protein dibawah menjadi tiga yaitu protein sempurna, setengah sempurna, dan tidak sempurna.
a.              Protein sempurna (protein lengkap)
Disebut sebagai protein sempurna bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan. Protein jenis ini adalah protein kelas tertinggi ditinjau dari fungsi gizinya, sanggup mendukung pertumbuhan badan maupun pemeliharaan jaringan yang aus atau rusak terpakai. Jenis protein inilah yang diperlukan oleh anak-anak yang sedang tumbuh (BALITA) pesat. Anak yang tidak memperlihatkan laju pertumbuhan yang baik, tidak dapat dikatakan anak sehat.
b.             Protein setengah sempurna (protein setengah lengkap)
Disebut sebagai protein setengah sempurna bila sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dalap mendukung pertumbuhan badan. Protein ini sanggup memelihara kesehatan orang dewasa yang tidak lagi menunjukkan adanya pertumbuhan badan, tetapi masih memerlukan pemeliharaan jaringan yang rusak atau aus terpakai. Tetapi jenis protein yang tidak sanggup mendukung pertumbuhan ini tidak baik bagi anak-anak yang masih memerlukan pertumbuhan tersebut. Jadi protein ini tidak dapat diberikan kepada anak-anak yang sedang tumbuh sebagai sumber protein satu-satunya di dalam hidangan.
c.               Protein tidak sempurna (protein tidak lengkap)
Disebut sebagai protein tidak sempurna bila sama sekali tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan. Protein ini tidak sanggup mendukung kesehatan siapapun, karena tidak sanggup memelihara jaringan yang uas terpakai dan rusak, apalagi mendukung pertumbuhan badan. Meskipun dikonsumsi dalam jumlah besar, kualitas protein ini akan dibakar untuk menghasilkan energi dan tidak ada yang dipergunakan untuk sintesa protein tubuh yang diperlukan untuk pertumbuhan maupun pemeliharaan jaringan.


Daftar Pustaka
Sari, Mayang. 2011. Identifikasi Protein Menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR). [Skripsi]. Universitas Indonesia
Stiawan, Nugraha. 2006. Perkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional 2002-2005. Jurnal Ilmu Ternak, 6(1) : 68-74

No comments:

Post a Comment

 

Popular Posts

Blog Archive

About