Penebaran pembenihan merupakan upaya menempatkan
ikan ke dalam wadah budidaya dengan kepadatan tertentu. Jumlah benih yang ditebar
harus mempertimbangkan kepasitas wadah pemeliharaan yang mampu menampung dari
biomassa ikan yang di hasilkan. Dalam penebaran benih, juga perlu memperhatikan
waktu tebar, kepadatan, dan cara penebaran. Padat penebaran pembenihan
merupakan jumlah (biomasa) benih yang di tebar per satuan luas atau volume.
Biasanya, padat penebaran di tentukan oleh jenis dan kapasitas produksi ikan,
target ukuran panen ikan dan target kelangsungan hidup (Hendiriana, 2010).
Pemberian pakan berttujuan untuk memenuhi kebutuhan
gizi pada lele. Pemenuhan gizi
digunakan untuk kebutuhan hidup pokok dan sisanya di gunakan untuk
pertumbuhan. Gizi yang penting bagi ikan lele adalah protein, lemak, karbohidrat,
vitamin dan mineral. Bagi ikan lele, lemak berfungsi sebagai sumber energy
untuk pembaruan/mengganti jaringan yang rusak dan pertumbuhan ikan. Pakan lele
sebaiknya menggunakan pakan pabrik dengan kandungan protein >32%. Secara
umum pakan yang baik bagi ikan lele harus mengandung nutrient yang seimbang dan
lengkap (Hendiriana, 2010).
Menurut Shafrudin et al., (2006) efisiensi pakan
dihitung dengan cara menjumlahkan pakan yang diberikan setiap hari. Selanjutnya
berdasarkan data bobot dan jumlah pakan dapat dihitung efisiensi pakan dengan
rumus berikut :
EP = {((Wt+D)-Wo)/F} x 100%
Dengan :
EP : Efisiensi pakan (%)
Wt : Bobot total ikan di akhir pemeliharaan (gram)
Wo : Bobot total ikan di awal pemeliharaan (gram)
D : Bobot total ikan yang mati selama pemeliharaan
(gram)
F : Total pakan yang diberikan (gram)
No comments:
Post a Comment