Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan spesies ikan
yang potensial untuk dibudidayakan baik di kolam maupun di keramba. Ikan
bawal sebenarnya masih cukup baru diperkenalkan di industri perikanan
tanah air, namun karena hasil penyebarannya mendapat respon dari para
petani ikan, jumlah konsumsi ikan bawal semakin hari semakin meningkat.
Ikan bawal memiliki rasa daging yang gurih dan enak, meski cukup banyak
duri pada dagingnya. Sebagai ikan konsumsi ikan ini sekarang menjadi
alternatif baru (Azam et al., 2010). Ikan bawal air tawar dijadikan
sebagai pilihan karena memiliki harga yang relatif murah dan lebih
terjangkau oleh masyarakat, mudah dalam pembudidayaan dan memiliki
kandungan gizi yang cukup tinggi (Anggraini, 2002). Pertumbuhan ikan
merupakan pertambahan ukuran panjang atau berat dalam satu waktu.
Pertumbuhan dapat juga dikatakan sebagai proses biologis yang komplek
dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam individu
ialah pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Hal
ini terjadi apabila ada kelebihan input energi dan asam amino (protein) berasal
dari makanan. Seperti kita ketahui bahan yang berasal dari makanan tersebut
akan digunakan tubuh untuk metabolisme dasar, pergerakan, produksi organ
seksual, perawatan bagian-bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang tidak terpakai
(Effendi, 2002). Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal yang meliputi faktor genetik dan kondisi fisiologis ikan
serta faktor eksternal yang berhubungan dengan lingkungan. Faktor
lingkungan yang paling penting adalah zat hara. Faktor eksternal
tersebut yaitu komposisi kualitas kimia dan fisika air, bahan buangan
metabolik serta ketersediaan pakan dan penyakit (Irawan et al., 2009).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment